Kokissae Ruteng Ikut Meriahkan Festival Budaya Religi Paroki Santa Familia Wae Nakeng, Promosikan UMKM Kuliner
![]() |
Foto: Ricardus Jundu dan Sony Juru (Sumber: dokumentasi pribadi) |
Editor: Tim Redaksi
Lembor, PIJAKAN rakyat– Salah satu pelaku usaha mikro di Kota Ruteng, Kokissae Ruteng, turut meramaikan Festival Budaya Religi Paroki Santa Familia Wae Nakeng yang digelar selama tiga hari, mulai 29 - 31 Mei 2025.
Dalam festival yang menghadirkan nuansa religius dan budaya lokal ini, Kokissae Ruteng tampil sebagai salah satu UMKM yang ikut serta dalam pameran produk usaha mikro dari Ruteng, kabupaten Manggarai.
Owner Kokissae Ruteng, Ricardus Jundu, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan panitia untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Saya senang sudah diberi kesempatan oleh panitia untuk berpartisipasi dalam festival ini karena ini menjadi momen promosi yang sangat baik bagi usaha kami," ujarnya.
Kokissae Ruteng dikenal sebagai UMKM kuliner yang menghadirkan produk olahan kue dan camilan di Ruteng dengan racikan dan sentuhan rasa modern.
Kokissae tidak hanya fokus pada cita rasa, tetapi juga kemasan yang menarik dan kualitas yang terjaga. Selain itu, kokissae ruteng hadir dengan tagline "Nikmat Bareng Paling Asik" Sebagai salah satu cara agar kebersamaan bisa dinikmati melalui camilan nikmat untuk semakin mengikat tali persaudaraan.
Kokissae sebagai salah satu usaha rintisan yang diharapkan semakin dikenal publik, terutama di kalangan anak muda dan pecinta camilan.
Dalam pameran UMKM yang menjadi bagian dari festival ini, Kokissae memamerkan beragam produk unggulan seperti aneka camilan berbahan dasar olahan tepung. Festival ini menjadi momentum strategis untuk mengenalkan produk-produk tersebut kepada masyarakat luas, terutama di wilayah Lembor, Manggarai Barat.
Owner kokissae Ruteng berharap supaya ke depannya olahan camilannya bisa masuk sampai ke wilayah Lembor, Manggarai Barat.
"Harapannya camilan nikmat kokissae Ruteng ke depannya bisa masuk pasaran Lembor, salah satunya melalui kerja sama dengan kios-kios yang ada di sini," pungkasnya.
Ketua Seksi UMKM dalam kepanitiaan festival, Sony Juru, menyebutkan bahwa kehadiran para pelaku UMKM dalam acara ini merupakan bagian dari visi gereja dalam mendukung pengembangan ekonomi umat.
"Kegiatan festival ini merupakan salah satu cara gereja untuk mendukung para pelaku UMKM. Kali ini, pelaku UMKM yang terlibat semakin banyak, ada dari lintas agama dan juga dari lintas daerah," jelasnya.
![]() |
Foto bersama Romo Pastor paroki dan umat paroki Santa Familia Wae Nakeng |
Festival Budaya Religi ini tak hanya menjadi ruang ekspresi budaya dan iman, tetapi juga menjadi ruang ekonomi yang mempertemukan pelaku usaha dengan masyarakat.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai agenda seperti pentas seni, lomba anak-anak dan orang muda, pameran budaya, serta bazar UMKM.
Ricardus Jundu berharap agar kegiatan semacam ini terus digelar secara berkelanjutan.
"Saya berharap Paroki Santa Familia Wae Nakeng terus menyelenggarakan kegiatan festival ini karena selain membantu para pelaku UMKM, juga membantu mengembangkan minat dan bakat anak-anak dan orang muda," pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan promosi, kehadiran Kokissae Ruteng di festival ini menjadi contoh nyata bagaimana UMKM juga bisa tampil dan berkembang melalui dukungan komunitas dan gereja.
Kokissae sendiri terus berkomitmen untuk memperkenalkan cita rasa ke pasar yang lebih luas dalam setiap produknya. (Redaksi PR)