Mgr. Maksimus Regus Resmi Ditahbiskan sebagai Uskup Pertama Keuskupan Labuan Bajo
Foto: Perayaan Ekaristi Kudus Tahbisan Uskup Labuan Bajo |
Editor: Tim Redaksi
Labuan Bajo, PIJAKAN Rakyat – Pada hari Jumat, 1 November 2024, menjadi hari bersejarah bagi Keuskupan Labuan Bajo. RD Maksimus Regus resmi ditahbiskan sebagai uskup pertama untuk keuskupan baru ini, dalam upacara tahbisan yang berlangsung di Gereja Santo Petrus Sernaru, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Prosesi tahbisan ini dipimpin oleh Kardinal Ignatius Suharyo, yang menggantikan Duta Besar Vatikan Mgr. Piero Pioppo yang sedang berada di Roma, (01/11/2024).
Upacara tersebut dihadiri ribuan umat Katolik, bersama 43 uskup dari seluruh Indonesia dan ratusan pastor yang datang untuk menyaksikan momen sakral ini. Pelaksanaan tahbisan juga bertepatan dengan perayaan Hari Raya Semua Orang Kudus, yang semakin mempertegas nilai spiritual acara tersebut.
Dalam khotbahnya, Uskup Bandung dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menekankan makna spiritual dari tahbisan ini. Ia mengingatkan bahwa semua umat memiliki kewajiban untuk menguduskan diri mengikuti teladan Yesus Kristus yang Kudus.
"Ada dua peristiwa besar yang kita syukuri hari ini, yakni pentahbisan Uskup pertama Keuskupan Labuan Bajo, dan perayaan Hari Raya Semua Orang Kudus yang menjadi momentum untuk merenungkan makna iman kita," jelasnya.
Keuskupan Labuan Bajo sendiri merupakan keuskupan ke-38 di Indonesia, yang lahir dari pemekaran Keuskupan Ruteng. Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, dalam sambutannya menjelaskan bahwa gagasan pemekaran ini dimulai pada tahun 2021 saat ia mengusulkan pembentukan keuskupan baru kepada Vatikan. Pada 2022, Vatikan menyetujui proposal tersebut, dan Paus Fransiskus akhirnya menetapkan Keuskupan Labuan Bajo pada 1 Juni 2024.
Mgr. Siprianus menjelaskan bahwa pemekaran ini bertujuan meningkatkan pelayanan pastoral yang lebih efektif dan efisien, mengingat wilayah Keuskupan Ruteng yang sangat luas dan topografi yang sulit dijangkau. Wilayah Manggarai Barat, yang kini menjadi bagian dari Keuskupan Labuan Bajo, mengalami perkembangan pesat sebagai daerah wisata super-premium yang ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA:
3 Penghargaan dari LLDIKTI XV Diberikan Kepada Unika Ruteng
"Dengan tantangan dan peluang yang ada, pastoral kontekstual menjadi kebutuhan agar Gereja dapat menjangkau umat di daerah yang luas ini," ungkapnya.
Perayaan tahbisan ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Komsos Keuskupan Labuan Bajo, sehingga umat yang tidak dapat hadir tetap dapat mengikuti prosesi bersejarah tersebut.
Dengan tahbisan ini, diharapkan Mgr. Maksimus Regus dapat memimpin Keuskupan Labuan Bajo untuk semakin menguatkan akar spiritualitas dan identitas Katolik, khususnya di pintu gerbang pulau Flores, yang terkenal dengan kekatolikannya. (Redaksi PR)