Ads Right Header

Buy template blogger

Kumpulan Puisi Tentang Kota Ruteng || Karya: Ricardus Jundu


Ruteng, Kota Kecil, Rumah yang Selalu Dirindukan Sang Perindu

# Mentari Pagi di Ruteng

Gema ayam jago berbunyi dalam sunyi,

Ruteng masih tetap dingin.

Aku bersembunyi dibalik selembar kain.

Saat itu, perlahan cahaya mulai masuk, 

Di antara cela dinding berlubang.

Waktuku untuk segera bergegas pergi.

Beranjak dari ranjang usang.

Lalu, singgah diperapian, 

Sekedar hangatkan badan

Mengobati tubuh yang terus saja kedinginan

Biarkan kehangatan membungkus raga.

Dua buah jagung berbaris di perapian

Aromanya memikat rasa perut yang masih kosong

Kulahap saja, ditemani kopi hitam panas

Biarkan raga bertenaga

Agar hari berjalan baik-baik saja.

Ruteng, kota kecil kenangan

Tempat bagiku menyimpan rindu.

Rindu untuk kembali mengingat masa kecil.

Dalam perapian yang hangat.

Ruteng, kota kecil kenangan,

Tempatku bernaung kini dan nanti.

Dingin, hujan, dan langit biru,

Itulah kau, Ruteng.

***


# Langit Biru di Ruteng

Entah sudah berapa dekade berlalu

Masih ada rindu menggebu di hati yang pilu

Rindu kembali ke masa lalu

Rindu dalam nuansa langit biru

Di sana, Ruteng

Kota kecil yang selalu dikenang

Sampai hati bergetar tak terbendung

Guncang raga dari ujung ke ujung

Ruteng, dingin, dan langit biru

Selalu tak ingin berlalu

Dalam nuansa cerita baru

Saat langit biru jadi kelabu

***

Penulis adalah dosen di Unika Santu Paulus Ruteng, pegiat literasi, pengagum karya sastra dan seni, serta pegiat UMKM di kota Ruteng. 

Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel