Ads Right Header

Buy template blogger

ICHELAC 2025 Resmi Dibuka Rektor Unika Santu Paulus Ruteng: Gaungkan Peran Sentral Pendidikan Humaniora di Era Digital

Foto Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic., Teol.

Editor: Tim Redaksi

Ruteng, PIJAKAN rakyat— Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng kembali menunjukkan kiprahnya di panggung akademik internasional dengan menjadi tuan rumah The 5th International Conference on Humanities, Education, Language, and Culture (ICHELAC) 2025. 

Konferensi internasional ini secara resmi dibuka oleh Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic., Teol., yang menyampaikan pesan mendalam tentang urgensi pendidikan humaniora dalam membentuk masa depan peradaban digital, pada Kamis (24/04/2025).

Mengusung tema “Transforming Humanities Education through Language, Cultural, and Spiritual Values to Promote Sustainable Societies in the Digital Age”, ICHELAC 2025 menjadi panggung intelektual yang mengedepankan sinergi antara teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.

Humaniora sebagai Penuntun Era Digital

Dalam sambutannya, Rektor menekankan bahwa konferensi ini bukan sekadar pertemuan ilmiah, tetapi merupakan “ruang refleksi dan titik temu sakral antar budaya dan spiritualitas” yang bertujuan mentransformasi pendidikan humaniora demi membangun masyarakat berkelanjutan. Di tengah derasnya arus digitalisasi, ia mengingatkan pentingnya kembali pada tiga pilar utama: bahasa, budaya, dan spiritualitas.

“Melalui bahasa, kita menciptakan makna. Melalui budaya, kita menjaga identitas. Dan melalui nilai-nilai spiritual, kita menemukan arah dan tujuan,” ungkap Rektor penuh keyakinan.

Ketiga pilar tersebut, lanjutnya, menjadi jembatan penting yang menghubungkan ilmu dengan kemanusiaan, serta menyatukan teknologi dengan nilai-nilai etika yang mendalam.

BACA JUGA: Unika Santu Paulus Ruteng Siap Gelar The 5th ICHELAC 2025, 57 Artikel Ilmiah Siap Dipresentasikan

Unika Ruteng Hadirkan Warisan Flores ke Panggung Global

Lebih dari sekadar penyelenggara, Unika Santu Paulus Ruteng menegaskan komitmennya terhadap pendidikan transformatif yang bersumber dari akar budaya lokal dan spiritualitas Katolik. “Perguruan tinggi dan akademisi harus melayani kemanusiaan,” ujar Rektor, seraya menekankan bahwa semangat Flores perlu dibagikan kepada dunia lewat kolaborasi global yang inklusif.

Konferensi ini diharapkan menjadi ruang dialog lintas batas yang mampu merajut narasi baru pendidikan berbasis nilai kemanusiaan, pluralisme, dan keberlanjutan ekologis—sebuah pesan kuat dari jantung Nusa Tenggara Timur untuk dunia.

Ajakan Menuju Perubahan Positif

Dengan kehadiran peserta dari berbagai negara, ICHELAC 2025 dibuka secara resmi oleh Rektor, disertai ajakan untuk menjadikan konferensi ini sebagai momentum refleksi dan inovasi.

“Mari kita buktikan bahwa pendidikan humaniora bukan warisan masa lalu—tetapi detak jantung masa depan bersama kita,” pungkasnya.

Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel